2 Jenis Kain Tenun Tambolaka Sumba Barat Daya Dan Proses Pembuatannya

Salah satu kerajinan yang dibuat oleh perempuan berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah kain tenun. Kain tenun NTT merupakan salah satu kerajinan tenun yang berbentuk sehelai kain dengan penuh hiasan yang sangat indah. Dengan adanya desain yang menarik dan disertai dengan komposisi harmonis serta berbentuk beragam macam menjadi salah satu kain yang berkarakteristik tersendiri.

Kain tenun Tambolaka yang ada di wilayah Sumba (NTT) memiliki beragam macam jenis proses pembuatan, apakah itu pengadaan bahan maupun teknik dari pembuatan hias dan lain sebagainya. Perlu diketahui oleh anda kalau kain tenun ini memiliki manfaat yang sangat bermanfaat untuk para warga masyarakat yang ada di Tambolaka maupun sekitaran wilayah Sumba.

Baca juga ya:

Kain Tenun Tambolaka Sumba

Kain Tenun Tambolaka Sumba – foto milik @Coco Caem

Dibalik bentuknya yang sangat indah, kain tenun Tambolaka Sumba ini menyediakan prinsip-prinsip struktural, dimana ini sejalan dengan beragam prinsip formal yang akan mengatur segalau suatu aspek kehidupan dari masyarakat yang ada disana, mulai dari dulu hingga pada pada saat ini. Dengan begitu, kain tenun ini akan dikenal bukan hanya untuk memperindah tubuh, melainkan ini juga akan mengenal budaya dari kain tenun itu sendiri.

Tentu saja kain ini akan mengapresiasi berbagai nilai yang tertentu, dan ini merupakan kekayaan dari budaya sebuah bangsa. Berbicara soal kain tenun Tambolaka Sumba, kali ini kami akan menjelaskan tentang proses pembuatan ataupun makna dan macam kain tenun yang berada di Tambolaka Sumba. Nah, untuk pembahasannya anda bisa lihat pada ulasan yang ada dibawah ini.

Proses Pembuatan dan Makna Kain Tenun Tambolaka

Berdasarkan informasi yang telah ditemukan, kain tenun Tambolaka Sumba memiliki proses pembuatan yang cukup lama. Selembar atau sehelai kain tersebut membutuhkan waktu pembuatan yang bisa mencapai sekitaran setengah tahun atau enam bulan lamanya. Bahkan, adapun kain yang memiliki proses pembuatannya bisa mencapai sekitaran 2 ataupun 3 tahunan lamanya.

Pasti anda akan bertanya kenapa kain tenun ini memerlukan waktu yang lama pada saat proses pembuatannya. Pembuatannya lama dan bisa memakan waktu kurang lebih 6 bulan hingga 3 tahunan karena adanya beragam jenis tahapan yang harus dilewati, misalnya kain akan di angin-anginkan hingga sekitaran satu bulan sebelum dicelupkan kedalam minyak kemiri.

Baca juga ya:

Kain Tenun Tambolaka Sumba

Proses Pembuatan Kain Tenun Tambolaka Sumba – foto milik @Yohanes Jeffri Pang

Belum lagi membutuhkan proses menenun dan pembuatan motif, tentu saja ini juga akan memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, ada beberapa tahapan lainnya dalam pembuatan kain tenun Tambolaka Sumba. Tentu saja ini membutuhkan rasa kesabaran jika anda ingin membuat sebuah kain tenun yang berkualitas baik dengan hasil yang maksimal.

Meskipun lama, kain tenun Tambolaka Sumba ini memiliki makna yang bermanfaat bagi warga masyarakat yang ada disana. Jika anda melihat motif kainnya, pasti anda akan mengetahui kalau kain tersebut memiliki motif kuda, dan itu merupakan simbol atau lambang harga diri dari warga masyarakat Sumba. Dan ini juga terdiri dari motif ayam yang dilambangkan sebagai kehidupan perempuan dan burung yang dilambangkan sebagai persatuan.

2 Macam Kain Tenun Tambolaka Sumba

Pada umumnya, kain tenun Tambolaka yang ada di Sumba memiliki dua macam kain yang berbeda-beda. Kain tenun tersebut bernama Hinggi dan Lawu Pahikkungu. Nah, untuk pembahasan dari kedua kain tersebut bisa dilihat pada pembahasan yang sudah ada dibawah ini.

  1. Hinggi, kain ini menjadi salah satu kain tenun yang akan digunakan oleh kaum pria.
  2. Lawu Pahikkungu, berbeda dengan kain yang ada diatas, dimana kain ini biasanya digunakan sebagai sarung songket yang akan dipakai oleh kaum wanita.

Baca juga ya:

Kain Tenun Tambolaka Sumba

2 Macam Kain Tenun Tambolaka Sumba – foto milik @Luci Derosari

Bukan hanya digunakan sebagai keperluan sandang sehari-hari, dimana dua jenis tekstil ini memiliki peran yang penting untuk kehidupan budaya sosial masyarakat yang ada di Tambolaka Sumba. Dalam adat-istiadat, kedua jenis kain ini mempunyai fungsi sebagai upacara budaya, apakah itu di dalam upacara penguburan, perkawinan, sekadar cenderamata atau tanda penghargaan.

Hinggi juga biasanya akan digunakan oleh seorang jenazah. Dalam hal ini, Hinggi akan berfungsi untuk menahan bau jenazah. Menurut orang agama asil Sumba atau biasanya disebut sebagai Marapu, kain Hinggi yang mempunyai kualitas tinggi, maka ini juga akan membungkus jenazah dengan makna sebagai bekal pakaian dialam baka. Inilah yang membuat kain ini menjadi salah satu kain yang menarik dan bermakna untuk warga Tambolaka Sumba.

You may also like...