Apa Sih Itu Sungai Wanukaka Sumba? Ini Dia Pembahasannya

Apa sih itu sungai Wanukaka Sumba? Mungkin anda adalah orang yang paling tepat jika berada disini, dan menanyakan tentang hal ini disini. Pasalnya, pada saat ini kami kembali lagi dengan pembahasan yang mengenai pertanyaan anda.

Secara umum, Sumba merupakan sebuah pulau yang menawarkan beragam jenis destinasi wisata. Setiap tempat wisata yang ada disana memiliki kelebihan dengan pemandangan yang sangat menarik. Tak heran kalau tempat wisata di Sumba banyak yang kenal, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan yang ada di luar Indonesia.

Baca juga ya:

Sungai Wanukaka Sumba

Salah Satu Aliran Sungai Wanukaka di Sumba – indonesiakaya.com

Tempat wisata yang ada di wilayah Sumba terdiri dari daratan, pegunungan, perairan dan lain sebagainya. Bisa dibilang kalau Sumba menjadi sebuah pulau yang menawarkan tempat wisata terlengkap di Indonesia. Tentu saja anda bisa mendapatkan liburan yang menyenangkan apabila berlibur di negeri Sumba.

Ada sebuah sungai di Sumba dengan nama sungai Wanukaka Sumba. Dimana sungai tersebut memiliki keunikan tersendiri dan berbeda dengan beragam jenis sungai lainnya. Nah, bagi anda yang ingin melihat tentang seperti apa sih itu sungai tersebut, maka langsung saja simak pembahasannya yang adad dibawah ini.

Sekilas Tentang Sungai Wanukaka Sumba

Sungai Wanukaka adalah salah satu jenis sungai yang terletak di wilayah Sumba dan berada di provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur), Indonesia. Jika anda ingin melihat bagaimana kondisi dari sungai ini, lokasi dari sungai ini memiliki jarak beberapa kilometer di daerah selatan Waikabubak dengan kecamatan Wanukaka.

Sungai Wanukaka Sumba ini mempunyai panjang yang berkisaran 75 hingga 80 km yang mengalir dari bagian timur hingga pada barat dan akan berbelok kearah selatan berakhir di Samudera Hindia. Umumnya, sungai ini memiliki hulu yang berada di perbukitan TNM (Taman Nasional Manupeu) Tanah Daru dengan dusun Liangudongo dan desa Konda Maloba Utara.

Secara umum, sungai yang satu ini terkenal dengan adanya dua air terjun, yakni air terjun yang bernama Air Terjun Matayangu dan juga Air Terjun Lapopu. Menurut sumber yang telah ditemukan oleh kami, Sungai Wanukaka Sumba ini memiliki elavasi yang berupa 500 m diatas permukaan laut (1, 600 ft).

Baca juga ya:

Anak Sungai

Sungai Wanukaka Sumba

Air Terjun Lapopu – Sumber gayahidup.dreamers.id

Sungai yang berada di daerah Wanukaka ini memiliki beberapa anak sungai dan ini terdiri atas beberapa sungai yang seperti, Sungai Labariri, Sungai Katamawai, Sungai Lokomara, Sungai Waikajelung, Sungai Lakaraha, Sungai Kihi, Sungai Kerimaraga dan Sungai Lahihagalang.

Sungai Wanukaka ini di manfaatkan untuk irigasi yang berasal dari bangunan Bendung Lahikaninu yang berada di Kabupaten Sumba Barat. Ini juga menjadi salah satu hal yang dapat di manfaatkan oleh warga masyarakat yang ada di daerah Wanukaka Sumba dan sekitarnya.

Iklim Wilayah Sungai Wanukaka Sumba

Secara umum, Sungai Wanukaka Sumba ini mengalir di daerah selatan pulau Sumba dengan iklim yang basah dan juag kering ataupun sabana tropis. Suhu yang berada di Sungai Wanukaka Sumba ini memiliki suhu rata-rata yang berkisaran 24 derajat celcius.

Bulan panas di bulan April, dimana suhu ini bisa mencapai sekitaran 26 dejarat celcius. Untuk curah hujan di Sungai Wanukaka ini bisa mencapai kurang lebih 1731 mm. Perlu diketahui oleh anda biasanya curah hujannya bisa menjadi lebih tinggi, dan ini terletak di bulan Desember.

Daerah Aliran Sungai Wanukaka Sumba

Sungai Wanukaka Sumba

Daerah Aliran Sungai Wanukaka Sumba – Sumber indonesiakaya.com

Daerah Aliran Sungai atau DAS Wanukaka adalah sebuah DAS yang tersedia di wilayah Sumba tepatnya kabupaten Sumba Barat. Laju erosi yang tinggi dan terjadinya kejadian banjir di wilayah aliran sungai ini menjadi indikasi kalau pengelolahan DAS Wanukaka untuk sebuah ekosistem yang belum penuh dilakukan secara terpadu dan menyeluruh.

Baca juga ya:

Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh NATARA, Zakarias, Dr. Ir dan Bondan Hermanislamet, M. Sc dimana luas dari sungai ini bisa mencapai sekitaran 13.750 ha. Penelitian dari kedua orang tersebut juga kalau ini mencakup variabel ekonomi sosial yang berupa domografi (kependudukan), kondisi peternakan serta tingkat kemiskinan.

You may also like...