5 Makanan Khas Waibakul yang Harus Kamu Coba

Selain pantai, makanan khas Waibakul bisa menjadi destinasi wisata alternatif di Sumba Tengah. Waibakul sendiri merupakan ibukota Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Peresmiannya dilakukan pada 22 Mei 2007 oleh pejabat NTT.

Kabupaten Sumba Tengah memiliki 18 desa dan 5 kecamatan. Kelimanya adalah Katikutana, Katikutana Selatan, Mamboro, Umbu Ratu Nggay, dan Umbu Ratu Nggay Barat.

Sumba Tengah memiliki beberapa lokasi wisata yang sudah dikembangkan oleh pemerintah, seperti Taman Nasional Manupeu Tanah Daru. Jika ingin berwisata ke pantai, Sumba Tengah memiliki Pantai Maloba yang terletak di Kota Waibakul.

Waibakul sendiri memiliki beberapa destinasi wisata di daerahnya. Salah satu yang menjadi daya tarik adalah Pantai Maloba yang memiliki bentangan pasir putih. Pantai ini memiliki batu karang unik yang di puncaknya terdapat “Appu Labu”, yang dipercayai sebagai orang pertama yang tinggal di pantai tersebut.

Setelah puas mengunjungi pantai, kini saatnya mengisi perut lapar dengan makanan khas setempat. Jika berkunjung ke Sumba Tengah, sempatkan mencoba beberapa makanan khas Waibakul berikut ini.

5 Makanan Khas Waibakul

1. Rowo Kabata

Rowo kabata adalah sayur bening yang berisi daun singkong, daun papaya, atau daun ubi. Beberapa orang juga suka melahapnya dengan dicampur bunga pepaya agar memiliki rasa pahit namun lezat.

Salah satu makanan khas Waibakul ini merupakan kuliner asli Anakalang yang jarang orang ketahui. Saat ini, kuliner Rowo kabata sedang dalam pengembangan oleh pemerintah sebagai salah satu makanan asli Sumba.

2. Manggulu

Manggulu merupakan salah satu makanan favorit yang banyak disukai masyarakat lokal Sumba. Manggulu memiliki rasa manis dan asam. Bahan dasar makanan khas Waibakul ini berasal dari pisang, kacang tanah, dan gula merah.

Cara pembuatannya adalah dengan menjemur pisang sampai kering, biasanya selama tiga hari. Jika sudah keirng, maka pisang dicampurkan dengan kacang tanah dan gula merah yang sudah ditumbuk hingga merata. Manggulu merupakan salah satu makanan khas Sumba yang sering dijadikan oleh-oleh.

Makanan Khas Waibakul

Manggulu – Foto: @superadventure

3. Kamoru

Kamoru adalah salah satu makanan tradisional dari Anakalang, salah satu desa d Kabupaten Sumba Tengah. Makanan khas Waibakul ini hanya bisa ditemui jika kita mengunjungi pemukiman Anakalang di Sumba.

Cara pengolahannya adalah dengan menumbuk padi yang sudah diserut dengan pisau. Padi terlebih dahulu diserut, kemudian disangrai, setelah itu ditumbuk menggunakan lesung.

Selanjutnya, bahan akan ditapis beberapa kali untuk memilah makanan ‘kamoru’ yang diinginkan. Kamoru biasa disajikan untuk menemani minuman hangat di sore hari, seperti kopi dan teh. Makanan ini juga bisa dinikmati dengan mencampur gula, air masak, atau kelapa.

Makanan Khas Waibakul

Kamoru – Foto: @buletinosa

4. Bokosawu Karangge

Bokosawu karangge merupakan sambal unik yang bisa ditemui di Sumba. Karagge adalah sambal yang terbuat dari kepiting air tawar. Warnanya hitam dan disajikan bersama kuliner khas Sumba lain sebagai bahan pelengkap makanan.

Warna salah satu makanan khas Waibakul ini menjadi hitam karena menggunakan bahan kepiting air tawar yang berwarna hitam. Jika penasaran, silakan datang langsung ke Sumba Tengah dan merasakan sambal unik ini.

Baca juga artikel lain mengenai kuliner Sumba:

5. Bokosawu Nyale

Sambal unik lainnya milik masyarakat Sumba adalah bokosawu nyale. Sambal ini terbuat dari cacing laut yang hanya muncul setahun sekali. Sambal ini memiliki tekstur yang kenyal dan cukup gurih, sama seperti bokosawu karagge.

Dalam penyajiannya, salah satu makanan khas Waibakul ini biasa disajikan mentah dan dibaluri dengan perasan jeruk parut, kemudian dicampur dengan daun kemangi. Saat pertama kali mencoba, mungkin akan terasa aneh, tapi lama-kelamaan rasanya akan menjadi enak karena aroma kemangi.

Makanan Khas Waibakul

Bokosawu Nyale – Foto: @fimela

Itulah 5 makanan khas Waibakul yang bisa ditemui di Sumba Tengah. Jika berkunjung ke daerah Sumba lain, bisa jadi kita akan menemukan makanan yang sama.

Selain itu, makanan khas Sumba sangat identik dengan kacang-kacangan dan sayur. Sumba Tengah sendiri sedang mengembangkan jagung serta kacang hijau yang menjadi binaan pemerintah.

Harapannya, pemerintah akan mulai mengembangkan dan mengenalkan kuliner khas Sumba Tengah melalui festival, salah satunya adalah festival “Lima Bidadari”. Hal ini dilakukan untuk mempromosikan Sumba Tengah ke segmen wisatawan yang lebih luas.

Melalui festival seperti itu, makanan khas Waibakul bisa semakin dikenal oleh masyarakat serta wisatawan. Bisa dibilang, Sumba Tengah menjadi kabupaten yang paling tertinggal dibandingkan daerah lainnya di Sumba. Oleh karena itu, kita harus berbondong-bondong mengunjunginya.

Selain untuk melihat hal baru, aktivitas pariwisata juga akan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitar. Mereka akan memiliki pilihan lain untuk bekerja, seperti menjadi tour guide, menjual oleh-oleh, atau sekedar membuka warung makan di sekitar lokasi wisata.

You may also like...