Kapan Waktu Terbaik Mengunjungi Sumba? Cari Tahu Disini!

Pulau Sumba adalah potongan surga yang Tuhan ciptakan di bumi Indonesia, terlebih jika kita mengerti waktu terbaik mengunjungi Sumba. Keindahan alam dan kekayaan budayanya sanggup menjadi magnet wisatawan lokal dan mancanegara. Terlebih lokasinya yang dekat dengan Bali dan Labuan Bajo, banyak pelancong yang akhirnya melanjutkan perjalanan untuk mengeksplorasi Sumba.

Karena banyak mengandalkan destinasi wisata alam, maka kita harus tahu kapan waktu terbaik mengunjungi Sumba. Seperti saat mengunjungi wisata alam lain, kita harus memperhatikan musim dan kondisi cuaca sebelum membeli tiket pesawat ke Sumba.

Jadi, Kapan Waktu Terbaik Mengunjungi Sumba?

Musim Kemarau

Sebenarnya, dua musim itu menghadirkan keindahan panoramanya masing-masing. Jika menyukai tampilan savana gersang, bunga sakura, air terjun jernih, atau ingin menari bersama The Dancing Tress di Pantai Walakiri, maka musim kemarau adalah waktu terbaik mengunjungi Sumba. Seperti wilayah lain di Indonesia, musim kemarau Sumba berlangsung antara bulan Mei sampai Juli.

– Panorama Savana yang Fotogenik

Untuk mencari suasana savana yang fotogenik, kita bisa mengunjungi Savana Puru Kambera yang memang sudah menjadi destinasi wisata populer. Pengunjung bisa menyaksikan perilaku kuda liar Sumba di alam bebas. Saat musim kemarau, savana di Puru Kambera menjadi sangat gersang sehingga kuda-kuda liar tersebut lebih aktif keluar untuk mencari rumput.

Savana Puru Kambera terletak sekitar 25 km dari Kota Waingapu, atau sekitar satu jam perjalanan darat dengan mobil. Saat berada di dekat gerombolan kuda liar, jagalah jarak dan bersikap hati-hati. Kawanan ini lumayan peka terhadap sekitar sehingga justru bisa membahayakan keselamatan kita. Jangan lupa untuk menyiapkan kamera demi mendapat foto Instagram terbaik.

Waktu Terbaik Mengunjungi Sumba

Savana Puru Kambera – foto: @dysavitri

Sunset, Sunrise, dan Milky Way

Selain panorama darat, pelancong juga bisa menikmati pemandangan langit Sumba yang indah di musim kemarau. Langit bersih tanpa awan tentu sangat mendukung keindahan langit pagi dan senja. Sumba menawarkan banyak pantai menawan untuk berburu foto senja, seperti Pantai Walakiri, Haweri, Bawana, Pero, dan Nihiwatu.

Setelah puas menikmati matahari terbenam, kini saatnya memotret langit malam. Tidak seperti langit kota besar yang banyak dihujani lampu kota, langit Sumba di musim kemarau sangat jernih bahkan dengan mata telanjang. Untuk berburu milky way, kita bisa mendapatkannya di Bukit Wairinding dan Bukit Persaudaraan.

– Air Terjun yang Jernih

Wisata air terjun tentu tidak cocok dilakukan saat musim penghujan, mengingat debit air yang banyak akan menyebabkan air terjun menjadi keruh. Selain itu, tanah yang licin juga bisa membahayakan keselamatan, karena biasanya trek menuju air terjun cenderung terjal dan naik-turun. Jadi, untuk destinasi wisata ini, musim kemarau adalah waktu terbaik mengunjungi Sumba.

Bila bosan dengan pantai dan savana, Sumba memiliki beberapa air terjun yang layak untuk dikunjungi. Beberapa contohnya seperti Air Terjun Lapopu di Sumba Barat, serta Air Terjun Tanggedu dan Air Terjun Waimarang di Sumba Timur. Jika ingin tahu lebih jauh mengenai salah satu air terjun di Sumba, silakan baca artikel:

– Bunga Sakura Waingapu

Tidak perlu jauh-jauh bepergian ke Jepang, kita sudah bisa menikmati bunga sakura di Pulau Sumba, asal kita tahu kapan waktu terbaik mengunjungi Sumba. Pohon sakura ini terletak di Kabupaten Sumba Timur. Mereka menyebut pohon sakura sebagai pohon konjil. Pohon sakura ini hanya tumbuh liar, bukan dibudidayakan oleh warga lokal.

Pohon sakura di Sumba berbunga pada musim kemarau, yaitu antara bulan Agustus sampai Oktober. Bukan hanya di Waingapu, kita juga bisa menemukan pohon sakura di Kabupaten Sumba Timur area utara, seperti Desa Kuta, Desa Hamba Praing, dan desa lain di Kecamatan Kanatang dan Kecamatan Haharu. Tertarik melihat bunga sakura di Sumba? Baca artikel ini:

Waktu Terbaik Mengunjungi Sumba

Bunga Sakura Sumba – foto: @marischkaprudence

Musim Hujan

Musim penghujan menawarkan pemandangan hijau yang menyegarkan mata. Jika lelah dengan sesak kota dan ingin mencari pelarian hijau, maka datanglah ke Sumba saat musim basah. Siapkan cuti akhir tahun, karena waktu terbaik mengunjungi Sumba ada di bulan Oktober sampai November.

– Hijaunya Daerah Perbukitan

Siapa yang tidak senang berada di atas bukit hijau sejauh mata memandang. Sumba dianugerahi daerah perbukitan yang bisa menjadi hijau dan cokelat, bergantung musim. Jadi, silakan tentukan waktu terbaik mengunjungi Sumba sendiri, tergantung pada apa yang ingin dicari.

Daerah Sumba Timur banyak memiliki daerah perbukitan yang memesona dan memang sudah sering dijadikan destinasi wisata. Beberapa diantaranya seperti Bukit Wairinding dan Bukit Tenau di Kota Waingapu. Selain itu, masih ada Bukit Tanarara dan Bukit Mondu yang tidak kalah cantik.

Waktu Terbaik Mengunjungi Sumba

Hijaunya Bukit Wairinding – foto: @elysewoanders

Sebenarnya, tidak ada waktu terbaik mengunjungi Sumba, karena dua musim di atas tanah Sumba akan menghasilkan keindahannya masing-masing. Kembali ke diri sendiri, ingin memotret kering savana, atau mengistirahatkan mata ke hijau perbukitan.

Terimakasih sudah membaca. Sampai bertemu di artikel selanjutnya!

You may also like...