Goa Jepang, Sejarah yang Tersembunyi di Bukit Persaudaraan.

Goa Jepang di Bukit Persaudaraan. Penjajahan bangsa asing meninggalkan banyak peninggalan di seluruh tanah Indonesia yang pernah diduduki. Peninggalan itu terdiri dari berbagai macam, mulai dari senjata bekas perang, bangunan, hingga goa tempat persembunyian. Peninggalan – peninggalan tersebut hampir ada menyebar di seluruh bumi Indonesia.

Hal tersebut bukan tanpa sebab, Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda selama kira – kira 350 tahun. Ditambah dijajah oleh bangsa Jepang kira – kira 3,5 tahun. Para penjajah sebelum hengkang meninggalkan Indonesia, mereka juga meninggalkan semua yang telah mereka bangun di sini.

goa jepang

Bangunan peninggalan penjajah. Sumber: Wartawisata.id

Begitu juga tanah Sumba,  pada zaman penjajahan pulau Sumba ini sempat disinggahi oleh para penjajah, mulai dari tentara Portugis, Belanda, hingga Jepang. Para penjajah yang singgah ke Pulau Sumba mereka meninggalakan beberapa peninggalan, yaitu bangunan gereja, infrastruktur jalan, beberapa meriam tempur, goa bawah tanah, dan sebagainya.

Tak jarang situs – situs peninggalan penjajah tersebut dijadikan destinasi wisata oleh pemerintah setempat. Terkenal dengan keindaha seribu bukitnya, Sumba memiliki keindahan alam yang luar biasa, mulai dari pantai, bukit, adat istiadat, hingga budayanya yang menarik untuk dikunjungi. Ternyata Sumba juga memiliki tempat wisata sejarah peninggalan penjajah. Kali ini kita akan membahas destinasi wisata peninggalan penjajah di Sumba yaitu Goa Jepang di Bukit Persaudaraan.

Lokasi Goa Jepang.

Goa bekas Peninggalan Jepang ini berada di Bukit Persaudaraan Mauliru, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Sumba, NTT. Selain ditemukan Goa bekas peninggalan tentara Jepang, di Bukit Persaudaraan ini juga terdapat sebuah benteng yang juga merupakan bekas peninggalan Jepang.

Letak goa tersebut pas berada di puncak Bukit Persaudaraan Mauliru. Letak lebih tepatnya sedikit ke sebelah timur. Dan goa itu juga terletak di bawah persis sebuah pohon beringin berukuran kecil.

goa jepang

pemandangan dari atas bukit persaudaraan, sumber : Backpacker Jakarta

Untuk menuju ke lokasi Goa Jepang, kamu harus sedikit berjalan menuju puncak Bukit Persaudaraan. Tetapi jalannya tidak terlalu jauh kok.

Belum ada angkutan umum yang bia mengantarkan kamu ke Bukit Persaudaraan untuk mengunjung Goa jepang. Kamu harus menyewa kendaraan pribadi yang bisa di sewa mulai dari 150 ribu rupiah perhari berupa motor dan 700 ribu perhari berupa mobil.

Isi dari Goa Tersebut.

Goa itu memiliki ukuran yang kecil. Goa ini memiliki tinggi sekitar 1 meter, dan juga lebar yang kira – kira juga 1 meter. Dinding, atap, dan lantai dari goa ini berbahan asli dari batu karang.

Di dalam goa tersebut ada lorong yang memiliki anak tangga untuk turun ke bawah. Di ujung goa bagian timur, terlihat terdapat sebuah jendela kecil sebagai penerangan, sehingga sinar matahari dapat sedikit menerangi bagian pinggir goa. Jika kamu ingin memasuki goa tersebut lebih dalam, kamu harus membawa senter untuk meneranginya. Karena walaupun di siang hari bagian dalam goa itu tetap gelap.

goa jepang

goa Jepang, sumber Pos Kupang Tribunnews.com

Para wisatawan yang berkunjung ke goa ini belum bisa menjaga kebersihan dengan baik. Karena terlihat masih banyak sampah yang dibuang sembarangan ke dalam goa oleh para wisatawan. Maka dari itu pengelola destinasi wisata ini harus menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lagi dan mulai membersihkan sampah tersebut.

Selain bisa melihat bekas peninggalan penjajah, dari atas Bukit Persaudaraan ini para pengunjung juga bisa menikmati keindahan pulau Sumba yang terlihat dari atas.

Sejarah Goa di Sumba.

Tentara Jepang tiba di Waingapu pada sekitar tahun 1938. Pada tahun tersebut, tentara Jepang mulai membangun markas pertahanan seperti benteng hingga goa – goa untuk persembunyian, tentara Jepang juga membangun bandar udara di Waingapu ini. Pada tahun 1941 saat pecahnya perang dunia II jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour.

Pada saat perang dunia tersebut pecah, kota Waingapu juga terkena dampaknya. Kota Waingapu diserang oleh pesawat pembom Amerika Serikat, tujuannya adalah tentara Amerika ingin menghancurkan basis basis pertahanan tentara jepang. Waktu itu tentara jepang di Sumba jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan di Surabaya. Jepang membangun markas di Kupang, Waingapu, dan Maumere untuk menjadi ujung tombak melawan Australia yang menjadi sekutu Amerika Serikat. Pada saat itu juga pesawat tempur Jepang berkisar hampir 30 buah terparkir di pangkalan perang di Waingapu.

Tujuan dibangun goa goa ini adalah untuk berlindung ketika tentara Amerika menjatuhkan bomnya. Bom Amerika memiliki berat hanya berkisar 10 kilogram, tetapi sangat mematikan. Jika bom Amerika dijatuhkan orang-orang tidak bisa tiarap di atas tanah atau dibawah pohon karena pasti akan langsung meninggal dunia. Hal itu bisa terjadi karena ketika dijatuhkan pecahan bom buatan Amerika memiliki ukuran yang besar-besar.  Jadi mereka harus berlindung di dalam lubang. Itulah tujuan dibangunnya goa-goa ini. Dan di Sumba ini diperkirakan ada sekitar 62 goa peninggalan Jepang.

Baca juga:

You may also like...