Inilah Bentuk Rumah Adat Sumba Timur yang Unik dan Menarik

Rumah Adat Sumba Timur – Rumah, tidak hanya menjadi tempat tinggal keluarga namun bisa juga memiliki keunikan arsitektur dan makna yang terkandung di dalamya. Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rumah adat di hampir seluruh Pulau Sumba memiliki jumlah bagian atau tingkatan yang serupa yaitu terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian bawah dengan makna alam bawah (tempat tinggal arwah), bagian tengah (tempat tinggal manusia) dan bagian atas (tempat tinggal para dewa).

Di bagian atas dari rumah adat Sumba Timur berbentuk tinggi dan lancip bagai menara dimana tersimpan benda-benda pusaka (Tanggu Marapu).

Bentuk Rumah Adat di Kampung Prainatang

adat

Rumah Adat di Kampung Prainatang – Foto @thegreatestindonesia

Beberapa kampung atau desa adat dapat dijumpai dengan mudah di Kabupaten Sumba Timur, diantaranya adalah Kampung Prainatang.

Desa adat ini berlokasi di Desa Mondu, Distrik Kanatang. Untuk mencapai tempat ini, wisatawan diharuskan menempuh jarak sekitar 20 km dari Kota Waingapu dengan kendaraan bermotor.

Wisatawan dapat menikmati suasana kehidupan zaman dahulu dari masyarakat Sumba. Di desa adat ini terdapat pagar batu berusia ratusan tahun.

Wisatawan dapat melihat arsitektur unik dari rumah adat, menonton tarian tradisional, dan juga upacara adat pada waktu-waktu tertentu.

Desa adat ini juga sangat dekat dengan destinasi wisata yang tidak kalah indahnya di Sumba Timur yaitu Pantai Puru Kambera.

Baca juga artikel tentang destinasi wisata di Pulau Sumba yang wajib kalian kunjungi:

Desa Adat Praiyawang, Bentuk Rumah Adat Sumba Timur yang masih bertahan

Desa lainnya yaitu Desa Adat Praiyawang yang berlokasi di Desa Rindi, Distrik Rindi, kurang lebih berjarak 70 km sebelah timur dari pusat Kota Waingapu.

Terdapat total delapan rumah utama yang mengelilingi desa tradisional dan ada juga kuburan batu besar dengan berat yang bisa mencapai satu sampai dengan 5 ton di tengah desa adat ini.

Desa Adat Praiyawang, Rumah Adat Sumba Timur

Kampung Praiyawang, tempat melihat Rumah Adat Sumba Timur – Foto: Barracudax

Delapan rumah utama mewakili delapan keturunan bangsawan di Desa Tradisional Praiyawang dengan fungsinya masing-masing.

Rumah Besar  atau dikenal dengan bahasa Sumba yaitu “Uma Bokul” saat ini digunakan sebagai tempat penyimpanan jenazah. Rumah adat ini juga biasanya digunakan dalam ritual khusus seperti ritual adat kematian raja-raja zaman dahulu.

Jenis rumah adat lainnya yang bernama “Uma Ndewa” digunakan khusus untuk ritual cukur untuk bayi yang baru lahir. Dan jenis rumah adat yang terakhir adalah “Uma Kopi” yang digunakan selayaknya kedai kopi.

Ketika berkunjung ke kampung adat ini, wisatawan dapat melakukan kegiatan mengambil foto di sekitar desa, melihat kuburan megalitik, menonton pertunjukan tradisional dan melihat langsung proses pembuatan kain tenun khas Sumba.

Jika kalian ingin menikmati suasana desa yang masih asli dengan pemandangan indah dan eksotis, datanglah ke Desa Praiyawang Kampung Adat di Desa Rindi ini.

Melihat Rumah Adat Sumba Timur di Kampung Wunga, Kampung Tertua di Sumba

adat3

Rumah Adat Sumba Timur – Foto @riorelva

Berlokasi di Desa Wunga, Distrik Haharu, sekitar 63 Km dari Kota Waingapu, kampung adat ini merupakan desa adat pertama dan tertua di Sumba. Rumah adat di desa ini masih sangat otentik dengan bahasa arsitektur zaman dahulu.

Di kampung ini, terdapat kumpulan kuburan batu megalitikum yang berada di antara tingginya rerumputaan di rumput savana. Bentuk kuburannya seperti altar  dari batu-batu besar.

Kampung Wunga di pulau sumba

Kampung Wunga di pulau sumba – foto milik @marlon.s.cancer

Di sisi lain, rumah-rumah adatnya beratapkan ilalang dan dinding dari rajutan bambu. Setelah kebakaran hebat pada tahun 2010, hanya tersisa 4 rumah adat di desa ini.

Kain Tenun Sumba Timur, Sebagai Pelengkap Berfoto

adat1

Rumah adat Sumba Timur – Foto @haduhina

Tidak lengkap rasanya ketika berkunjung ke perkampungan adat di Sumba Timur tanpa mengenakan pakaian dan kain tenun khas daerahnya. Dengan warna yang bervariasi mulai dari berwarna cerah sampai dengan aksen yang gelap.

Setiap motifnya sangat unik dan memiliki paduan warna yang sangat menarik. Kelengkapan yang kalin bisa pakai adalah ikat kepala, selendang, dan kain penutup bagian bawah yang berpadu dengan senjata tradisional yang disisipkan di pinggang.

Jangan sampai lupa untuk menyempatkan diri untuk mengabadikan momen dan nuansa menjadi masyarakat suku Sumba zaman dahulu dengan latar rumah adat yang unik.

You may also like...