Mengenal Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya

Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya – Indonesia merupakan negara yang memiliki begitu banyak keberagaman. Tidak hanya suku dan bahasa, berbagai macam kain tenun pun memiliki keunikan tersendiri di masing-masing daerahnya.

Begitu Pula Di Kawasan Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nah Di Pulau Sumba Khususnya Dikawasan Sumba Barat Daya Juga Memiliki Motif Kain Tenun Yang Berbeda Dengan Daerah Sumba Lainnya.

Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya Juga Punya Pola Dan Corak Serta Warna Yang Bisa Dibedakan Dengan Kain Tenun Sumba Timur, kain tenun Sumba Tengah Ataupun kain tenun Sumba Barat.

Kain Tenun Sumba

Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya – Sumber: twitter/@awkarin

Indonesia memiliki beragam kain tenun khas daerah masing-masing. Salah satu kain tenun yang sangat khas berasal dari Nusa Tenggara Timur khususnya Pulau Sumba.

Proses pembuatan Kain Sumba cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Sehelai Kain Sumba bisa menghabiskan enam bulan bahkan tiga tahun waktu pengerjaan.

Karena hal ini, tidak heran jika satu helai Kain Sumba bisa dibanderol hingga seharga 1,5 bahkan puluhan juta rupiah.

Kain Tenun Sumba Sebagai Simbol Cinta dan Tanda Hormat

Sumber: FrameATrip.com

Bagi masyarakat Sumba, peran kain tenun begitu penting. Wanita muda diajari menenun sejak akil balik oleh ibu dan nenek mereka.

Tujuan awal dari membuat kain adalah sebagai simbol cinta dan tanda hormat kepada suami. Masyarakat Sumba akan memakai kain tenun kebanggaan mereka ketika ada acara kumpul bersama.

Bahkan ketika berpulang pun jasadnya akan ditutup oleh kain tenun. Menurut kepercayaan masyarakat Sumba Timur, jenazah biasanya akan disimpan sampai beberapa bulan sebelum dikuburkan.

Dengan adanya kain tenun sebagai penutup ini dipercaya mampu menjadi pengawet alami bagi jenazah tersebut sehingga tidak akan mudah membusuk.

Semakin tinggi kedudukan yang meninggal maka semakin banyak pula kain yang dililitkan pada jasadnya.

Baca juga :

Perbedaan Pemakaian Kain Tenun Bagi Laki-laki dan Perempuan

Sumber: FrameATrip.com

Terdapat perbedaan jenis kain tenun untuk laki-laki dan perempuan. Para laki-laki mengenakan busana berupa kain lebar yang dililitkan di pinggang bagian luar celana pendek serta selempang kain dan ikat kepala yang biasa disebut kapouta dari kain maupun selendang kulit kayu.

Sedangkan para perempuan mengenakan sarung yang terbuat dari kain tenun dengan dijahit bersusun, dilengkapi hiasan kepala berbentuk tanduk kerbau yang disebut Tabelo, serta kalung dengan manik-manik anahhida berwarna jingga dengan liontin dan anting-anting berbentuk mamuli.

Pewarnaan Menggunakan Bahan-Bahan Alami

proses pembuatan Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya – Sumber: FrameATrip.com

Pewarnaan pada Kain Sumba masih menggunakan pewarna alami, bukan pewarna sintetis seperti yang digunakan di pabrik.

Seperti contohnya akar mengkudu untuk mendapatkan warna merah, kayu untuk warna kuning, lumpur sebagai warna coklat, dan lain-lain.

Setiap penenun memiliki resep khusus dalam pewarnaan, karena itu merupakan ciri dan keunikan dari kain yang dihasilkan.

Perbedaan Khas Kain Tenun Masing-Masing Daerah di Sumba

Sumber: Pesona Indonesia

Selama ini Kain Tenun Sumba yang paling terkenal berasal dari Sumba Barat dan Sumba Timur.

Kain tenun Sumba Barat memiliki corak yang khas dengan motif statis dan sederhana seperti garis-garis, bentuk geometris, bunga serta tumbuhan.

Sedangkan motif kain Sumba Timur lebih kental dengan gambar makhluk hidup yang dinamis seperti singa, rusa, kuda, burung, dan lain-lain.

Keunikan Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya

Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya – Sumber: id.wikipedia.org

Lain lagi dengan Sumba Barat Daya, daerah ini memiliki tiga jenis kain tenun antara lain Tenun Ikat (Makete), Tenun Songket (Lambaleko), dan Tenun Sulam (Humbi/Lumbi).

Di Kabupaten Sumba Barat Daya terdapat tiga suku besar yang masih aktif menenun, yaitu Loura, Kodi, dan Wewewa.

Ketiga suku ini memiliki kekhasan corak masing-masing dan kecenderungan warna yang berbeda. Seperti contohnya kain tenun di Suku Kodi dominan warna hitam, sedangkan di Suku Loura dan Wewewa cenderung berwarna-warni.

Motif khas kain tenun Sumba Barat Daya menggunakan corak ragam mamuli yang merupakan simbol kemurnian dan kesuburan.

Selain itu kain tenun khas Sumba Barat Daya juga banyak menggunakan gambar Uma Kalada atau rumah besar khas bangunan tradisional dengan atap menara.

Keunggulan dari kain tenun daerah ini adalah masyarakatnya yang masih menggunakan kapas pintal sebagai bahan baku utama.

Saat ini kain tenun khas Sumba Barat Daya makin populer. Tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja namun hingga ke mancanegara.

Bahkan tidak sedikit bermunculan home industry yang menjual kain Sumba dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.

You may also like...

Exit mobile version