6 Tempat Wisata Keren di Sumba Barat

Apa yang terlintas dalam benak anda saat ada teman yang menyebutkan satu tempat bernama Pulau Sumba?

Perbukitan hijau saat musim hujan dan coklat saat musim kemarau yang memberikan kesan eksotis? Pantai yang pasti biru, jernih, dan bening seperti kaca?

Desa adat dengan atap rumah yang lancip khas Sumba? Danau biru yang tenang dan jernih? Hmm, semua yang anda bayangkan itu bisa anda dapatkan dengan melakukan traveling ke Sumba.

Apalagi bila anda rajin menulis pengalaman traveling anda ke dalam blog, Sumba adalah pilihan yang tepat. Blog wisata anda pasti akan terisi dengan konten yang keren.

Sebelum memutuskan traveling ke Pulau Sumba, anda perlu memutuskan terlebih dahulu, mau wisata ke Sumba Barat atau ke Sumba Timur?

Jika pilihan anda Sumba Barat, maka anda wajib mengunjungi 5 tempat wisata keren di Sumba Barat. Apa saja?

Akses ke Daerah Sumba Barat

Untuk melakukan traveling ke Sumba Barat, anda harus memulainya dari Bandara Tambolaka. Untuk menuju Bandara Tambolaka, anda harus transit dulu, antara Kupang atau Denpasar, tergantung dari Maskapai yang anda pilih.

Dari Bandara Tambolaka, anda bisa mulai mengeksplor ke 5 tempat wisata keren di Sumba Barat yang akan membuat anda puas dan selalu ingin berkunjung ke Sumba lagi, lagi, dan lagi.

Caranya? Anda bisa menyewa mobil atau motor. Kalau anda rombongan, sebaiknya menggunakan mobil yang lengkap dengan supir.

Karena 5 tempat wisata yang akan kami rekomendasikan ini, beberapa di antaranya masih jarang dikunjungi.

Atau anda bisa memilih paket trip, dan mencoba nego untuk memasukkan 5 tempat wisata keren di Sumba yang kami sarankan ke dalam paket itinerary anda.

Harga sewa mobil di Sumba mulai Rp. 800.000 sudah termasuk supir. Yuk langsung saja, kita intip tempat wisata Sumba yang super duper keren!

Menyaksikan Serunya Pertarungan Pasola di Laboya Barat

Keriuhan Festival Pasola – Foto: galihpangestu

Suka dengan keramaian seperti festival? anda bisa mengunjungi Kecamatan Laboya Barat di Sumba Barat. Karena di sini anda bisa menyaksikan Festival Pasola.

Sebuah festival dalam bentuk adu lempar tombak di antara para lelaki. Pasola sudah ada sejak zaman dulu.

Tujuannya, sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa.

Konon, darah yang berceceran di tanah tempat Pasola digelar akan membuat tanah tersebut subur dan hasil panen melimpah.

Saat ini, setiap ada yang terluka akibat lemparan tombak, maka akan disembuhkan dalam waktu singkat dengan Rato, pemimpin agama Merapu atau agama asli suku Sumba.

Sebelum ke Laboya Barat, anda perlu mencari tahu dulu jadwal festival ini.

Biasanya digelar pada bulan Februari dan Maret, tepatnya saat bulan purnama. Jadi, jangan sampai anda terlewat dengan jadwal festival Pasola ini, sebaiknya anda bisa bertanya ke agen perjalanan wisata anda selama di Sumba.

Untuk mencapai Laboya Barat, anda bisa menyewa mobil. Jaraknya lumayan jauh, sekitar 38 km dari Kota Waikabubak.

Untuk melihat festival ini tidak dipungut biaya masuk. Kalau anda memakai jasa agen perjalanan, biasanya mereka akan memasukkan festival Pasola ke dalam itinerary mereka.

Mengintip Kehidupan Tradisional di Kampung Tarung

Suasana Kampung Tarung – Foto: _Ervan_Dimu

Kalau anda suka wisata budaya, maka berkunjunglah ke Kampung Tarung. Jaraknya sekitar 15 menit dari kota Waikabubak. Tepatnya, berada di Kecamatan Loli, Sumba Barat.

Kalau tujuan anda hanya ke Kampung Tarung, anda bisa menggunakan jasa ojek, karena memang jaraknya yang dekat dengan kota Waikabubak.

Kampung Tarung mirip dengan desat adat Ratenggaro. Di kampung ini, anda akan menemui jejeran rumah adat beratap jerami, dengan pondasi yang terbuat dari bambu dan akar, sangat alami.

Mereka menyebut rumah adat ini dengan nama Uma.

Di kampung ini, anda akan menemukan makam megalitik, kuil Merapu (kuil bagi penganut agama asli warga Sumba), dan tiang tempat mereka menggantung kepala musuh di masa lalu.

Selain itu, anda bisa belajar menenun kain tenun ikat dari para perempuan penenun di kampung ini.

Bedanya, tenun ikat menggunakan benang yang sudah dicelup ke beberapa warna, yang berbahasan dasar alami seperti kombu dan indigo.

Tapi belajarnya sebentar saja ya, karena untuk menyelesaikan tenun ikat ini bisa memakan waktu kurang lebih satu tahun.

Untuk mengunjungi Kampung Tarung, anda tidak akan dikenakan biaya masuk. Tapi anda bisa mengisi sebuah kotak dengan dana seiklasnya.

Spot Terbaik di Pantai Dassang Sumba

Pantai Dassang Sumba – Foto: travelingwithtinae

Bila anda ke Laboya Barat untuk melihat festival Pasola, maka mampirlah ke Pantai Dassang yang terletak di Desa Harona Kalla, Kecamata Laboya Barat, Sumba Barat.

Sama seperti pantai-pantai di Sumba, Pantai Dassang pun memiliki pasir yang putih.

Air lautnya sangat jernih, dan keindahan utaman pantai ini adalah barisan tebing  kokoh yang seolah menjadi dinding pelindung bagi pantai yang masih jarang dikunjungi ini.

Selain itu, Pantai Dassang memiliki cukup banyak batu karang yang tersebar di salah satu sudut pinggir Pantai Dassang.P

erlu diketahui, pantai ini sangat luas, jadi anda bisa bermain air dan berfoto sepuasnya di Pantai Dassang ini.

Nah Untuk masuk ke Pantai Dassang, tidak memerlukan biaya masuk. Anda sebaiknya ditemani seorang guide tour agar tidak tersasar.

Bermain di Air Terjun Lapopu

Si Berundak Air Tejun Lapopu – Foto: indonesiakaya.com

Nah, buat anda yang suka dengan air terjun, anda bisa mampir ke Air Terjun berundak bernama Air Terjun Lapopu.

Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, di Desa Lapopu, Kecamatan Wanokaka, Sumba Barat.

Air terjun ini sangat indah, airnya yang jernih mengalir deras layaknya tangga dari ketinggian 90 meter.

Untuk mencapai air terjun ini, sangat disarankan mengajak tour guide atau warga lokal. Pertama, karena memang tidak ada penunjuk jalan menuju air terjun yang masih perawan ini.

Kedua, jalan menuju air terjun masih sangat alami, jadi belum beraspal. Bila anda menyewa mobil beserta supir, mereka pasti akan memahami arah perjalanan ke Air Terjun Lapopu ini.

Dari kota Waikabubak, anda perlu menempuh perjalanan darat sekitar 30 km. Untuk biaya masuk, cukup Rp. 5.000 saja per orang, saat masuk ke Taman Nasional Manepeu.

Bisa dibayangkan bukan betapa serunya menemukan air terjun di area taman nasional? pasti udaranya sangat sejuk dengan view yang serba hijau.

Mengenal Sejarah Lewat Makam Megalitik

Uniknya Makam Megalitik di Sumba – Foto: detik travel

Suka traveling ke tempat yang bernuansa sejarah masa lalu? Anda wajib mengunjungi makam megalitikum di beberapa desa di Sumba Barat.

Tak sulit menemukan makam megalitik ini. Beberapa desa di Sumba Barat memiliki batu megalitik di depan rumah mereka, salah satunya Kampung Adat Praijing di Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Sumba Barat.

Jarak menuju kampung adat praijing ini hanya 3 km dari pusat kota Waikabubak.

Makam-makam ini dibuat dengan tujuan agar hubungan mereka yang hidup dengan keluarga mereka yang telah meninggal masih tetap dekat.

Selain itu, besar kecilnya makam megalitik menjadi symbol kebangsawanan sang pemilik rumah. Karena untuk acara pemakamannya sendiri memerlukan puluan ekor kerbau, setidaknya 50 kerbau.

Untuk ke beberapa desa yang memiliki makam megalitik, biasanya anda tidak dipungut biaya alias gratis.

Cukup minta tour guide anda mengantarkan anda ke kampung yang sejalan dengan itinerary anda.

**

Itulah ke lima tempat wisata Keren di Sumba Barat yang bisa anda kunjungi selain tempat wisata lain yang tak kalah menarik.

Mengunjungi ke 5 tempat wisata di atas, pasti akan memberikan kesan traveling yang tak terlupa untuk anda. Selamat wisata ke Sumba!

You may also like...