Mengenal Kain Tenun Sumba

Apa oleh-oleh terbaik dari Sumba?

Kain tenun Sumba tentu saja.  Pulang dari Sumba tanpa membawa oleh-oleh tenun Sumba rasanya tidak lengkap. Kamu belum sah pergi ke Sumba tanpa membawa tenun Sumba sebagai oleh-oleh. Tenun Sumba dimasa sekarang bukan lagi kain tradisional yang ketingalan jaman. Tenun Sumba dengan berbagai modifikasi sudah menjadi life style yang keren dalam dunia fashion, bahkan tenun Sumba telah mendunia karena keindahannya.

Tapi bagi traveler yang baru dan akan pergi ke Sumba. Tidak ada salahnya mengupdate pengetahuanmu mengenai tenun Sumba sebelum menjelajah padang-padang Savana yang indah. Sumba tidak hanya keindahan alam saja yang elok tapi juga budaya Sumba memiliki nilai tinggi, salah satunya tenun Sumba. Tenun Sumba merepresentasikan bagaimana budaya Sumba dijaga dan dilestarikan.

Yuk kita lihat lebih dekat seperti apa tenun Sumba.

Teknik  pembuatan Motif

Sumber: sumbatimur.blogspot.com

Setiap wilayah di Sumba memiliki corak dan motif kain tenun sendiri-sendiri. Corak dan motif ini dipengaruhi oleh budaya dan kondisi alam setempat.  Jenis-jenis kain ini terkait dengan teknik pembuatan motif dan pewarnaannya. Setidaknya ada 3 teknik dalam pembuatan motif dan pewarnaannya.

Pertama, pahikung. Pahikung merupakan jenis kain yang dibuat dengan dengan teknik ikat. Teknik ini banyak dijumpai di Wanokaka dan lamboya. Kedua, pawora, kain dengan teknik ini dibuat dengan teknik anyaman kemudian diberi pewarna alami. Teknik ini banyak digunakan di daerah Tana Righu. Ketiga, lambaleko. Kain tenun dengan teknik ini dibuat dengan menggunakan bilah bambu atau lidi yang disisipkan di sela benang, lalu diungkit dan ditekan mengikuti pola tertentu. Teknik lambaleko banyak digunakan di wilayah Loli.

Makna dan filosofi motif tenun Sumba

Tenun Sumba banyak mengambil alam sekitar sebagai inspirasi dalam pembuatan motif. Motif hewan dan tumbuhan banyak menghias tenun-tenun nan cantik itu. beberpa motif terkenal memiliki makna sebagai berikut:

Motif kuda melambangkan kepahlawanan, keagungan, dan kebangsawanan. Kuda adalah melambangkan harga diri dan sangat identik dengan masyarakat Sumba. Kuda juga melambangkan kegesitan dan kekuatan untuk menaklukkan alam Sumba yang gersang dan keras. Motif buaya atau naga melambangkan kekuasaan dan kekuatan raja-raja Sumba yang agung dan dihormati. Sementara motif burung kakaktua melambangkan masyarakat Sumba yang mencintai persatuan dan kedamaian dalam menjalani hidup. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari mayarakat Sumba terbiasa menyelesaikan masalah dengan jalan bermusyawarah. Motif ayam melambangkan bahwa orang tua Sumba seperti induk ayam yang akan selalu melindungi dan mengutamakan kehidupan anak-anaknya.

Proses pembuatan tenun Sumba

sumber: sumbatimur.blogspot.com

Tenun Sumba tradisional dibuat dengan metode dan peralatan yang tidak berubah selama berabad-abad. Tahap pertama pembuatan kain tenun dengan mengumpulkan biji-biji kapas dan memisahkan dengan seratnya. Tahap kedua, meratakan serat kapas dalam bentuk lempengan memanjang. Lempengan memanjang ini kemudian dijemur. Setelah kering kemudian kapas ini dipintal menjadi benang dengan menggunakan alat yang disebut kidde.

Pada tahap selanjutnya, benang lungsin masuk dalam proses pewarnaan. Pewarna alam yang digunakan dalam proses mewarnai benang ini, misalnya, warna merah dibuat dari akar mengkudu, warna biru dari tanamanan nila, warna kuning didapat dari kulit kayu, dan warna putih dari warna dasar kapas. Untuk membuat warna hitam dengan mencampur antara warna merah dan biru.

Setelah diwarnai, baru benang di pintal menjadi kain. Benang-benang yang semula tanpa arti diberi hidup menjadi motif-motif yang memiliki makna oleh tangan-tangan perempuan Sumba yang terampil.

Tenun yang menghidupi

Sumber: sumbatimur.blogspot.com

Proses pembuatan kain Tenun Sumba membutuhkan waktu 6 bulan  hingga 3 tahun karena benar-benar tanpa menggunakan mesin.  Kesabaran perempuan Sumba terbayarkan ketika berhasil menyelesaikan satu kain tenun yang indah dan bernilai tinggi.

Tapi traveler tidak perlu berkecil hati untuk membawa pulang oleh-oleh khas Sumba. Harga tenun Sumba tergantung besar kecil dan kualitas bahan dari tenun Sumba. Kisaran harga tenun Sumba antara 150 ribu sampai puluhan juta. Tinggal pilih yang mana untuk dibawa pulang.

Nilai ekonomi tenun Sumba yang tinggi ini membuat tenun Sumba menghidupi banyak masyarakat Sumba dan meningkatkan ekionomi warga. Selain itu yang tidak kalah penting, tenun Sumba juga menghidupi tradisi agar tetap lestari.

You may also like...