Intip Serunya Festival Sandalwood di Sumba

Sumba memang merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam kebudayaan yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Mulai dari tarian adatnya, hingga festival yang kerap kali diadakan dapat mengundang para wisatawan.

Salah satunya adalah festival Sandalwood.  Festival Sandalwood merupakan festival yang menyuguhkan sebuah atraksi dari ratusan ekor kuda atau bisa disebut sebagai Parade Kuda Sandel.

berikut ini, TripSumba akan berikan sedikit bocoran keseruan dari Festival Sandalwood di Sumba

Mengenal Kuda Sandalwood

kuda sandalwood

Sumber Gambar : thejakartapost.com

Kuda Sandalwood adalah jenis kuda poni yang aslinya berasal dari Pulau Sumba. Menurut sejarahnya, nenek moyang kuda ini merupakan hasil persilangan antara kuda Arab dan kuda lokal yang dilakukan untuk mendapatkan penampilan yang lebih gagah.

Kudanya mempunyai fisik lebih pendek dari kuda-kuda ras Eropa atau Amerika, dengan tinggi punggung kurang dari 150 centimeter, atau sekitar 130-140 centimeter.

Nama Sandalwood sendiri berasal dari pohon Cendana atau Sandalwood dalam bahasa Inggris.

Di masa – masa perdagangan tempo dulu, para pemburu kekayaan Nusantara yang berasal dari Portugis, Arab, Inggris dan negara lain nya menamakan kuda poni dari kayu Cendana yg merupakan komoditas ekspor utama Sumba pada waktu itu.

Kuda poni Sandalwood memiliki ciri-ciri fisik leher yang kekar dengan berbagai warna, dari hitam, abu-abu, coklat tua, putih, merah tua, dan warna belang atau dikenal dengan “plongko.”

Kuda Sandalwood biasa digunakan sebagai hewan untuk balapan, bertani, dan menjadi alat transportasi sehari-hari. Ini dikarenakan kuda poni Sandalwood memiliki kuku dan kaki yang kokoh.

Dengan berkembangnya industri pariwisata di Nusa Tenggara Timur khususnya Sumba, Kuda ini pun dijadikan sebagai salah satu daya tarik penunjang pariwisata oleh masyarakat.

Banyak dari wisatawan yang berkunjung ke Sumba untuk melihat keindahan dan kecantikan dari kuda ini. Selain itu, para pengunjung juga bisa mencoba untuk menunggangi kuda poni Sandalwood yang pastinya memberikan pengalaman berbeda dari menunggang kuda biasa.

Salah satu selebriti dunia yang pernah mencoba untuk menaiki kuda Sandalwood ini adalah keluarga dari pesepakbola terkenal sekaligus model, David Beckham.

Sampai saat ini, kuda poni Sandalwood masih dikembangbiakan di Sumba dan di Sumbawa. Selain untuk kegunaan sehari-hari, kuda ini juga merupakan kuda yang biasa digunakan untuk seserahan ketika ada upacara pernikahan atau kematian di Sumba.

Kuda poni Sandalwood sempat berkurang jumlah populasinya dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.

Harapan pun muncul ketikan diadakannya festival kuda Sandalwood, nilai apresiasi terhadap kuda ini oleh masyarakat dunia, dan khususnya oleh masyarakat Sumba semakin meningkat.

Harapannya, minat masyarakat untuk memiliki atau mengembangbiakan kuda Sandalwood juga semakin meningkat.

Prosesi Upacara Festival Sandalwood

Festival Sandalwood

Sumber Gambar : Travel.Kompas

Festival Sandalwood sendiri  menghadirkan sebuah pengalaman yang fantastis bagi para pengunjung. Festival Sandalwood akan menampilkan atraksi ratusan ekor kuda yang merupakan  Kuda Sandel. Para peserta festival biasanya merupakan delegasi atau perwakilan dari beberapa kecamatan.

Pada tahun 2019 yang lalu, penyelenggaraan Festival Sandalwood Sumba 2019 digelar pada 10-15 Juli.

Rangkaian acara diawali Gala Dinner pada hari pertama. Adapun lokasi berlangsunya kegiatan Festial Sandalwood digelar berbeda-beda dan menyesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung. Misalnya Parade Tenun Ikat Sumba Timur yang digelar pada hari kedua di Lapangan Pahlawan, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Parade ini akan menampilkan tenun indah dari lima kecamatan di Sumba Timur. Lima kecamatan yang merupakan penghasil tenun indah tersebut adalah Kanantang, Kambera, Umalulu, Rindi, dan Pahunga Lodu.

Lebih unik lagi, tenun ikat dari wilayah itu dibedakan menurut warnanya. Contohnya Tenun Ikat Kanantang yang memiliki ciri khas warna biru dan teknik dan bahan untuk pewarnanya  merupakan bahan yang alami, yaitu memakai wora.

Dan di hari ketiga, kegiatan yang paling dinanti-nanti mucul. Yaitu event Parade Kuda Sandel yang dilaksanakan di Padang Savana Puru Kambera, Kanantang, Sumba Timur. Parade ini diikuti oleh ratusan ekor kuda Sandel dan beberapa delegasi dari wilayah sekitar yang formasinya dapat membentang dan memanjang hingga 6 kilometer dengan finish di Pantai Puru Kambera.

Kehadiran Parade Kuda Sandel merupakan momen yang sangat dinantikan dalam festival ini. Alasannya adalah karena, Kuda Sandel jadi ikon Pulau Sumba. Posturnya pun khas dengan daya tahan luar biasa. Kuda tersebut sangat kuat.

Selain dari event Parade Kuda Sandel yang memang menarik perhatian, terdapat pula beragam pernak pernik yang dapat menjadi oleh-oleh khas dari festival ini.

You may also like...