Bukit Warinding, Savana Sumba Yang Bikin Merinding

Ingin melihat Savana terindah di Sumba? Kunjungi Bukit Warinding.

Begitulah kira-kira beberapa anjuran dari teman-teman yang pernah liburan ke Sumba pasti mengatakan hal yang sama jika salah satu savana indah yang ada di Sumba dan harus dikunjungi adalah savana Bukit Warinding.

Pesona kendahnya tentunya selalu bikin merinding terutama buat yang baru pertama kali melihatnya dan terlebih melihat keindahanya.

Bukit Warinding di Sumba

Bukit Warinding di Sumba – foto @yenisusanti.ys33

Bukit Warinding memang tengah menjadi incaran wisatawan baik lokal maupun mancanegara sebagai salah satu spot foto yang keren dan sangat instagenik.

Bukit Warinding menawarkan pemandangan alam yang indah dengan hamaparan savana atau rerumputan yang terbentang luas sepanjang mata melihatnya.

Lokasi Bukit Warinding

Bukit Warinding Sumba Timur

Bukit Warinding Sumba Timur – foto @windyrap

Bukit Warinding adalah salah satu kawasan perbukitan yang terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur.

Untuk mencapai Bukit Warinding dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 30 menit dari pusat kota Waingapu yakni Ibu kota dari kabupaten Sumba Timur.

Untuk mencapai lokasi Bukit Warinding sangatlah mudah karena lokasinya berada tepat ditepi jalan raya lintas Sumba.

Bahkan dari tepi jalan raya hanya butuh sekitar 5 menit mendaki bukit kecil hingga akhirnya kit abisa melihat bentangan alam savana sumba yang menggoda.

Waktu terbaik melihat Bukit Warinding

Bukit Warinding Sumba

Bukit Warinding Sumba – foto @saragih_erick

Nah ini salah satu pertanyaan yang banyak masuk menayakan kapan waktu terbaik datang ke Bukit Warinding ini apakah saat musim kemarau atau saat musim hijau.

Bagi saya kalian bisa bebas datang ke Bukit Warinding kapan saja. Baik itu saat musim rerumputan sedang hijau-hijaunya atau saat sedang kering-keringnya.

Keduanya mempunya kelebihan dan keindahanya tersendiri, Jika kalian ingin elihat savana Bukit Warinding yang kering dan lebih eksotis maka saat musim panas datang ketempat ini sekitar bulan Juli – September.

Namun bagi kalian yang lebih menyukai savan Bukit Warinding bewarna hijau segar dan menyejukan mata, kalian bisa datang disaat setelah musim penghujan yang artinya saat semua rerumputan tumbuh kembali yakni antara bulan Februari – April.

Sunrise dan sunset di Bukit Warinding

sunset Bukit Warinding

sunset Bukit Warinding – foto @gilang_boban

Ada moment kren yang tak boleh kalian lewatkan ketika berada di Bukit Warinding yaitu, saat momen matahari terbit atau sunrise dan yang kedua saat momen matahari tenggelam atau menikmati sunset di Bukit Warinding.

Sore hari adalah salah satu waktu yang tepat untuk berkunjung menikmati sensasi matahari terbenam dari atas Bukit Warinding.

Hamparan rumput terlihat berkilau dan savana yang membentang terlihat berkelok-kelok memenuhi pandang mata.

Pokoknya sangat eksotis apalagi saat tertiup angin yang plus saat  semburat lagit berwarna jingga yang terpancar saat senja sudah tiba, duh syahdunya.

sunrise Bukit Warinding

sunrise Bukit Warinding – foto @nana_annisa26

Begitupula saat menikmati belaian matahari pagi yang muncul dari perbukitan. Menikmati sunrise dari Bukit Warinding juga tak kalah indahnya.

Bahkan banyak teman-teman yang sengaja datang dari pukul 05.00 pagi hanya sekedar ingin menikmati pemandangan alam savana Bukit Warinding saat pagi hari.

Befoto dengan Kuda di Bukit Warinding

Sebagai saran buat kalian yang akan datang ke Bukit Warinding, kalian bisa menyewa kuda yang ada disana milik warga untuk hanya sekedar berpose dengan kuda dan latar Bukit Warinding.

Bukit Warinding

Bukit Warinding – foto @pesona_travel.id

Dijamin foto kalian keceh, ala-ala seperti di instagram yang ngehits atau seperti di film-film.

Apalagi bentangan Bukit Warinding dengan rerumputanya yang aduhai indahnya ditambah lagi kuda yang gagah plus pakaian adat sumba yang kalian kenakan membuat semuanya terlihat sempurna.

Harga Tiket Masuk ke Bukit Warinding

Meski Bukit Warinding merupakan sebuah bukit luas yang tidak dimiliki oleh perorangan atau desa namun ada retribusi yang harus dibayar oleh para pengunjung saat memasuki kawasan Bukit Warinding.

Dulu saya sering kesini masih gratis dan tidak ada penarikan retribusi.

Mungkin saat banyak wisatawan mulai datang ke Bukit Warinding dan banyak dari mereka mulai explore kawasan ini membuat warga sekitar akhirnya menarik biaya masuk sebesar Rp 5000/ pengunjung.

Bukit Warinding di Sumba Timur

Bukit Warinding di Sumba Timur – foto @dhzstagram

Meski murah namun setidaknya kita sudah ikut membantu kehidupan perekonomian warga sekitar sehingga menurut saya tak masalah membayar tiket masuk kesana.

Meskipun fasilitas yang tersedia jauh dari kata layak dan mencukupi.

Oh ya toilet di Bukit Warinding ini masih terbatas seadanya namun saat menggunakanya kita harus membayarnya sekitar Rp 5000 sekali pakai.

Wajar sih apalagi ini kawasan perbukitan tinggi yang susah airnya.

You may also like...