Pasola Sumba, Sebuah Festival Unik Dengan Kuda

Pasola Sumba  –  Membahas Provinsi Nusa Tenggara Timur memang tidak ada habisnya. Kita bisa mengeksplor berbagai hal yang ada di provinsi ini, mulai dari tradisi, budaya, dan juga tempat wisata yang bisa kamu kunjungi.

Selain terkenal dengan budaya dan juga tempat wisata yang sangat indah pemandangannya, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga dikenal dengan hewan kudanya, dan hewan kuda tersebut sering dijadikan sebagai “kendaraan” atau sering diikutkan dalam sebuah festival yang namanya Festival Pasola.

Untuk kamu yang ingin mengetahui Pasola Sumba , berikut ini adalah informasi mengenai  Pasola Sumba,  dan kamu bisa melihat sendiri keseruan dari festival ini yang sering diadakan setiap bulan Februari-Maret.

 

Apa Itu Pasola?

 

 

Pasola  Foto: liputan6.com

 

Pasola Sumba  merupakan sebuah festival yang sering diadakan di Kabupaten Sumba Barat setiap bulan Februari- Maret, dan festival ini diadakan di empat kecamatan seperti Kecamatan Kodi, Kecamatan Lamboya, Kecamatan Wonokaka, dan Kecamatan Gaura.

Pasola Sumba yang berasal dari kata “sola” atau “hola” ini berarti sebuah lembing kayu yang dilempar dari atas kuda, dan dua kelompok saling bertarung. Selain itu, Pasola juga merupakan salah satu festival yang dilakukan oleh penganut kepercayaan Marapu (agama lokal masyarakat Sumba) , dan mereka melestarikan tradisi ini yang sudah ada sejak dahulu kala.

 

Sejarah Pasola

 

 

Sejarah  Pasola   Foto: travelinkmagz.com

 

Pasola merupakan tradisi yang berawal dari seorang janda cantik bernama Rabu Kaba dan ia tinggal di sebuah kampung bernama Kampung Waiwuang.  Rabu Kaba memiliki suami bernama Umbu Amahu yang merupakan seorang pemimpin di Kampung Waiwuang. Selain Umbu Amahu, ada dua orang lainnya yang menjadi seorang pemimpin, yakni Ngongo Tau Masusu dan Bayang Amahu.

Umbu Amahu serta dua pemimpin lainnya pergi untuk mengambil padi, namun mereka berkata kepada warganya bahwa mereka akan melaut. Warga serta Rabu Kaba pun menanti kehadiran ketiga pemimpin mereka, dan mereka mengira pemipin mereka telah meninggal.

Rabu Kaba akhirnya menjalin kisah cinta dengan pria lain, dan keluarga dari almarhum Umbu Dulla memberitahu warga Waiwuang agar mereka mengadakan pesta Nyale dalam wujud Pasola, agar mereka bisa melupakan kesedihan mereka karena kehilangan janda cantik. Hewan ternak seperti kuda, kerbau dan kambing  juga tidak luput dalam acara festival  ini.

 

Aturan Bermain dalam Pasola

 

 

Aturan Bermain Pasola  Foto: wikipedia.org

 

Pasola terdiri dari dua kelompok pemuda, dan dua kelompok tersebut saling bertarung dari atas kuda juga mereka saling melepar sebuah lembing kayu.  Suara pekikan perempuan serta musik pengiring turut menambah keseruan acara Pasola.

Konon jika sampai ada korban jiwa dalam acara Pasola, menurut masyarakat penganut kepercayaan Marapu meyakini bahwa mereka di kutuk oleh Dewa atas pelanggaran dan kesalahan yang mereka lakukan.

Walaupun pertarungan di Pasola sangat sengit dan menegangkan, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang menyaksikan festival yang satu ini, dan mereka pun sungguh terhibur dengan adanya acara yang bisa dinikmati secara gratis ini.

 

Upacara Nyale Saat  Pasola

 

 

Upacara Nyale  Foto: trubus.id

 

Upacara Nyale merupakan salah satu upacara yang dilakukan sebelum acara  Pasola dimulai. Upacara Nyale merupakan upacar syukur atas anugerah yang didapatkan, dan upacara ini ditandai dengan datangnya musim panen, serta cacing laut yang pergi ke pinggir pantai.

Rato (pemuka agama) akan menyelidiki nyale (cacing) yang di dapat olehnya, dan jika ada nyale yang ia dapat gemuk , maka panen pada musim tersebut berhasil, dan jika nyale yang ia dapat kurus dan rapuh, maka sebuah malapetaka akan terjadi.

Manfaat dari Pasola

 

Pasola tidak hanya sebagai sebuah hiburan kepada para wisatawan , tetapi juga sebagai wadah untuk mengabdikan diri kepada leluhur bagi penganut kepercayaan agama Marapu, serta menggambarkan rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.  Selain itu,  acara  ini juga merupakan warisan asli budaya Indonesia yang wajib dilestarikan oleh masyarakat.

Karena  acara Pasola juga sudah dikenal banyak oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara, diharapkan  Festival Pasola bisa menarik minat para wisatawan agar banyak yang datang ke Pulau Sumba, serta pendapatan asli daerah juga bisa bertambah.

 

BACA JUGA 

 

Itu dia  penjelasan mengenai  Pasola Sumba.  Jika kamu ingin melihat acara Pasola, kamu bisa datang  ke Kabupaten Sumba Barat saat bulan Februari- Maret, dan jangan lupa kamu datang bersama teman, keluarga, dan juga pacar kamu.

You may also like...

Exit mobile version