Berpetualang ke 10 Kampung Adat di Pulau Sumba yang istimewa

Kampung Adat di Pulau Sumba – Kampung-kampung adat di Pulau Sumba merupakan objek yang perlu dilestarikan. Tidak hanya objek bangunan dan semacamnya, namun juga kebudayaan dan adat istiadat yang telah hidup lama berdampingan bersama warga di tempat itu.

Di Sumba sendiri tersebar beberapa kampung adat di berbagai wilayah baik di Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur hingga kekawasan Sumba Barat Daya.

Ingin tahu kampung adat apa saja yang ada di Sumba? Langsung aja baca daftar 10 Kampung Adat di Pulau Sumba berikut ini.

1. Kampung Adat Tarung

Kampung Tarung

Kampung Tarung – Foto @perezjanuar

Kampung Adat di Pulau Sumba yang pertama yang bisa kamu kunjungi adalah Kampung Tarung.

Kampung Adat Tarung ini terletak di Kecamatan Wailiang, Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat. Hanya perlu satu jam perjalanan darat dari Bandar Udara Tambolaka untuk sampai ke kampung ini.

Kampung ini letaknya yang berada sangat dekat dekat dengan pusat kota, yaitu Kota Waikabubak. Meskipun demikian, mereka masih tetap memegang teguh adat istiadat sembari memberikan kesempatan peradaban baru untuk masuk.

Hal paling mencolok di kampung ini adalah ornamen-ornamen yang digantung di setiap rumah. Semakin banyak ornamen yang ada di dalam rumah maka semakin tinggi status sosial pemilik rumah tersebut.

2. Kampung Adat Raja Prailiu, Kampung Adat di Pulau Sumba

Kampung Raja Prailiu

Kampung Raja Prailiu – Foto: Ana Octa Milla

Kampung Adat di Pulau Sumba yang kedua yang juga menarik untuk kalian kunjungi adalah Kampung Raja Prailiu.

Kampung Adat tradisional Raja Prailu ini terletak di Desa Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Jarak kampung ini ke Bandar Udara Umbu Mehang Kunda hanya kurang dari 10 menit perjalanan darat. Dekat sekali, kan?

Kampung ini terkenal akan Kubur Batu Mega seberat 40 ton. Kubur Batu Mega merupakan tempat persemayaman terakhir dari Raja Tamu Umbu Djaka yang wafat tahun 2008 silam.

Kampung ini juga dikenal dengan tenun ikatnya yang seringkali menjadi oleh-oleh khas Sumba Timur. Kebanyakan kain tenun Prailiu terdiri dari benang merah, hitam, kuning, dam biru.

3. Kampung Adat Praiyawang

Kampung Praiyawang, Kampung Adat di Pulau Sumba

Kampung Praiyawang, Kampung Adat di Pulau Sumba – Foto: Barracudax

Kampung Praiyawang  juga wajib kalian kunjungi saat kalian liburan ke pulau Sumba.

Kampung Adat di Pulau Sumba ini terletak di Desa Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Untuk sampai ke kampung ini, perlu kurang lebih satu jam perjalanan darat dari Bandar Udara Umbu Mehang Kunda.

Kampung ini dikenal secara resmi sebagai tempat ritual bagi masyarakat Sumba. Sebelum jenazah dikuburkan, rumah-rumah adat tertentu di kampung ini menjadi tempat persembahan dan penyimpanan jenazah.

Selama di kampung ini wisatawan bisa melihat proses pembuatan kain tenun ikat, kemudian jika beruntung juga bisa menyaksikan pertunjukan tari tradisional.

4. Kampung Adat Praijing

Kampung PraiIjing – Foto @rizkifauzi861

Kampung Prai Ijing merupakan salah satu Kampung Adat di Pulau Sumba yang paling terkenal khususnya diwilayah Suba Barat.

Kampung adat Praijing ini terletak di Desa Wailiang, Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat. Hanya perlu satu jam perjalanan darat dari Bandar Udara Tambolaka untuk sampai ke kampung ini.

Karena kampung Prai Ijing hanya berjarak sekitar 4 km dari Kampung Tarung, kalian bisa mampir ke dua kampung sekaligus.

Kampung adat Praijing

Kampung adat Praijing, Kampung Adat di Pulau Sumba – fot omilik @explore.sumba

Salah satu keunikan kampung ini adalah adanya teras pandang dimana kalian bisa melihat dan mengambil foto seluruh lanskap kampung berlatar belakang bukit yang dipisahkan sebuah jalan.

Wisatawan yang mengunjungi Kampung Prai Ijing akan kagum melihat betapa “hidup” desa adat ini. Ada warga yang menenun tenun ikat, menjemur hasil bumi, dan anak-anak pun terlihat ramai bermain sepulang sekolah.

5. Kampung Adat Ratenggaro

Kampung Ratenggaro – Foto @royaltravelindonesia

Kampung Adat di Pulau Sumba yang paling ngehits dan terkenal sebagai salah satu destinasi wisata Sumba adalah Kampung Ratenggaro.

Kampung yang memiliki bangunan cukup unik ini terletak di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya. Hanya perlu sekitar satu jam perjalanan darat dari Bandar Udara Tambolaka untuk sampai ke kampung ini.

Salah satu keunikan di kampung ini adalah rumah penduduk dengan ketinggian atap yang berbeda-beda. Semakin tinggi atap semakin tinggi pula derajat sosial pemilik rumah.

Bagi wisatawan yang menyukai pantai bisa bersenang hati. Kampung ini terletak di pesisir dan hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk sampai ke Pantai Ratenggaro.

6. Kampung Adat Pasunga

Kampung Pasunga – Foto: Yusuf Paulus

Kampung Pasunga terletak di Desa Anakalang, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah. Perlu waktu sekitar satu setengah jam perjalanan darat dari Bandar Udara Tambolaka untuk sampai ke kampung ini.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah makam batu megalitik yang terletak di depan kampung. Di pertengahan kampung, makam batu yang masih terjaga dengan baik juga masih bisa ditemukan.

Semua rumah Kampung Adat di Pulau Sumba rata-rata memiliki bentuk atap yang sama. Termasuk kampung adat Pasunga ini yang juga memiliki rupa yang seragam dengan pembedanya hanya berupa tulang hewan babi yang tergantung di luar rumah.

Semakin banyak yang digantung, semakin terpandang pula pemilik rumah tersebut.

7. Kampung Adat Praigoli

Kampung Adat Praigoli

Kampung Adat Praigoli – foto milik @fanobrot

Kampung adat Praigoli ini merupakan salah satu kampung atau desa adat dari suku Praigoli yang dimana masyarakatnya masih hidup bergantung dengan alam dan memegang erat adat dan budayanya tanpa sedikitpun terpengaruh oleh modernisasi.

Suku Praigoli adalah suku pedalaman Sumba yang terletak di wilayah Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat,  provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lokasi Kampung Adat Praigoli Sumba ini cukup jauh dari pusat kota, sehingga pengunjung harus menempuh perjalanan yang panjang.

8. Kampung Adat Bodo Ede

Kampung Adat Bodo Ede merupakan Kampung Adat di Pulau Sumba yang juga memiliki banyak keunikan dan juga sejarahnya.

Kampung Adat Bodo Ede

Kampung Adat Bodo Ede, Kampung Adat di Pulau Sumba – foto milik ayu kinanti

Kampung Adat Bodo Ende ini terletak di daerah Kecamatan Lolo,  Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, dan kampung ini dikenal dengan julukan Tadulla Bodo Ede Takoula Kadu Watu, yang berarti tempat berjaga yang tinggi atau tempat berdirinya batu berbentuk manusia yang memiliki tanduk.

Tidak jauh dari Kota Waikabubak, ibukota dari  Kabupaten Sumba Barat, di Kampung Bodo Ede kamu bisa menemui tradisi masyarakat yang masih dilestarikan, salah satunya adalah rumah adat yang terbuat dari kayu dan bambu.

Masyarakat Kampung Bodo Ede didiami oleh suku Wee Bole atau sering juga disebut juga dengan Kabisu Wee Bole, dan mereka memiliki seorang pemimpin yang disebut Moto Lele yang mereka percayakan untuk memimpin Kampung Bodo Ede.

Selain itu, masyarakat di Kampung Bodo Ede bermata pencaharian sebagai penenun dan juga petani.

9. Kampung Adat Prainatang

Kampung Adat Prainatang

Kampung Adat Prainatang – foto milik @bocahsawah

Beberapa kampung atau desa adat dapat dijumpai dengan mudah di Kabupaten Sumba Timur, diantaranya adalah Kampung Prainatang. Desa adat ini berlokasi di Desa Mondu, Distrik Kanatang.

Untuk mencapai tempat ini, wisatawan diharuskan menempuh jarak sekitar 20 km dari Kota Waingapu dengan kendaraan bermotor. Wisatawan dapat menikmati suasana kehidupan zaman dahulu dari masyarakat Sumba. Di desa adat ini terdapat pagar batu berusia ratusan tahun.

Wisatawan dapat melihat arsitektur unik dari rumah adat, menonton tarian tradisional, dan juga upacara adat pada waktu-waktu tertentu.

Desa adat ini juga sangat dekat dengan destinasi wisata yang tidak kalah indahnya di Sumba Timur yaitu Pantai Puru Kambera.

10. Kampung Wunga

Kampung Wunga di pulau sumba

Kampung Wunga di pulau sumba – foto milik @marlon.s.cancer

Kampung Adat di Pulau Sumba yang istimea selanjutnya adalah Kampung Wunga.

Kampung ini berlokasi di Desa Wunga, Distrik Haharu, sekitar 63 Km dari Kota Waingapu. Kampung ada Sumba Timur ini merupakan desa adat pertama dan tertua di Sumba. Rumah adat di desa ini masih sangat otentik dengan bahasa arsitektur zaman dahulu.

Di kampung wunga ini, terdapat kumpulan kuburan batu megalitikum yang berada di antara tingginya rerumputaan di rumput savana. Bentuk kuburannya seperti altar  dari batu-batu besar.

You may also like...