Kampung Rende Praiyawang Sumba

Kampung Rende Praiyawang – Bila pada saat membaca artikel ini, Anda sedang berencana traveling ke Sumba Timur, maka Anda sudah memilih artikel yang tepat, karena kami akan menceritakan salah satu tempat wisata yang bisa Anda kunjungi, selama Anda menikmati liburan Anda di Sumba Timur.

Tempat yang wajib Anda kunjungi adalah Kampung Rende Praiyawang di Sumba Timur.

Kampung Rende Praiyawang ini memiliki banyak kesitimewaan, yang membuat Anda akan semakin mengenal kehidupan sosial dan budaya masyarakat Sumba Timur.

Akses ke Kampung Rende Praiyawang Sumba

Akses jalan ke Kampung Rende Praiyawang Sumba – Foto: indonesiakaya.com

Pastikan Anda memilih Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, di Kota Waingapu, Sumba Timur sebagai destinasi penerbangan Anda.

Tidak ada kendaraan umum yang melewati kampung adat ini, jadi sebaiknya anda menyewa motor atau mobil, atau lebih baik lagi menyewa jasa travel agent.

Dari Kota Waingapu, Anda masih harus menempuh perjalanan darat sepanjang 69 km. Namun, jangan khawatir, karena akses ke sana sudah beraspal, plus pemandangan yang akan Anda dapat selama perjalanan, akan menyegarkan indera mata Anda.

Ciri Khas Kampung Rende Praiyawang Sumba

Rumah tradisional di Kampung Rende Praiyawang Sumba – Foto: indonesiakaya.com

Kampung Rende Praiyawang, terletak di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Sumba Timur ini memiliki suasana perkampungan khas masa lalu.

Ketika mengunjungi kampung ini, Anda akan terasa seperti ditarik pada masa lalu, karena suasananya yang masih sangat tradisional.

Di Kampung Rende Praiyawang, Anda akan menemukan rumah-rumah tradisional Sumba beratap lancip, yang di setiap rumahnya terdiri atas 3 bagian: bawah (alam roh), tengah (kehidupan manusia), dan atas (para dewa). Kampung ini dikelilingi oleh 8 rumah induk, dengan fungsinya masing-masing.

Ada yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda pusaka, tempat pertemuan, tempat penyimpanan jenazah sekaligus tempat ritual untuk kematian raja, tempat mencukur rambut keturunan raja, dan lain sebagainya.

Selain rumah adat, Anda akan menemukan pula beberapa benda pusaka peninggalan nenek moyang yang berusia ratusan tahun seperti gong, pakaian adat, dan tambur.

Tak hanya itu, Anda pun akan menemukan kuburan megalitik yang terbuat dari batu-batu besar berukuran antara 1-5 ton, dengan beberapa pahatan simbol.

Kuburan Megalitik di Kampung Rende Praiyawang Sumba – Foto: indonesiakaya.com

Kuburan batu megalitik yang ada di Kampung Rende Praiyawang ini menyimpan sejarah, karena pernah menelan korban jiwa ratusan orang saat penarikan batu untuk penguburan Raja Rindi.

Pada saat itu Kampung Rende Praiyawang memang dikenal sebagai pusat Kepala Swapraja Rindi Umalulu.

Apa Saja yang Akan Anda Dapatkan di Kampung Rende Praiyawang?

Selain sejarah dan benda-benda bersejarah ratusan tahun, yang bisa Anda nikmati di tengah suasana kampung yang masih tradisional, Anda akan menemukan beberapa perempuan Kampung Rende yang menenun kain tenun ikat khas Sumba. Bila Anda tertarik, Anda bisa meminta sedikit diajarkan cara menenun kepada mereka.

Untuk diketahui, kain tenun ikat khas Sumba memiliki ciri khas yang berbeda di setiap daerahnya, baik dari dominasi warna maupun ragam motifnya.

Kain tenun ikat khas Kampung Rende Praiyawang Sumba – Foto: indonesiakaya.com

Khusus di Kampung Rende Praiyawang, Anda akan menemukan motif kain tenun ikat yang cukup spesial, karena mengandung cerita turun-temurun.

Seperti motif Andung Katiku Tau (pohon tengkorak), yang menceritakan tentang kemenangan para pahlawan di medan perang.

Motif ini terinspirasi dari kepala musuh yang ditancapkan ke tongkat yang dibawa oleh para pahlawan saat kembali dari medan perang.

Adapula motif Tokung (tongkat) yang terinspirasi dari tongkat raja, yang diberikan oleh Belanda, dan diwariskan secara turun temurun kepada para raja. Motif ini hanya dibuat untuk kalangan bangsawan. Selain motif Tokung, ada juga motif burung garuda, dan motif rusa yang melambangkan derajat yang tinggi.

Anda pun akan menemukan motif Wilhelmina. Ya, motif ini terinpirasi dari koin guilder yang memiliki lambang ratu Belanda pada zaman kolonial.

Karena termasuk memiliki motif-motif yang istimewa, tak heran bila harga kain tenun ikat di Kampung Rende Praiyawang dibanderol cukup mahal, mulai dari Rp. 5 juta.

Bila Anda beruntung, Anda bisa menyaksikan pertunjukan tarian tradisional di Kampung Rende Praiyawang ini.

Destinasi yang sangat menarik dan lengkap, bukan? Tentu Anda ingin kembali pada masa lalu, dan lebih mengenal kehidupan sosial budaya masyarakat Sumba.

Tiket Masuk Kampung Rende Praiyawang

Tidak ada tiket masuk untuk menikmati suasana masa lalu di Kampung Rende Praiyawang, Anda juga bisa menginap di beberapa penginapan dengan desain rumah tradisional Sumba, di sekitar Kampung Rende Praiyawang. Hmmm, wisata masa lalu Anda tentu akan semakin menarik.

Yuk, segera masukkan dalam list traveling Anda selama di Sumba, selamat datang di Sumba!

You may also like...